Kamis, 14 Oktober 2010

Histori Taman Palem


Sejarah dimulainya pelayanan GSJA Yesus Kristus Taman Palem, berawal dari sebuah kerinduan untuk dapat menjaga hubungan pernikahan bagi beberapa Pasangan Suami Istri muda, yaitu mereka yang telah diberkati pernikahannya di GSJA Teluk Gong . Maka dirintislah  sebuah ibadah minggu khusus untuk pasangan suami istri muda tersebut pada tgl 11 Okt 1997 di sebuah ruko yang dipinjamkan Bpk Tjun Tjun di daerah Daan Mogot. Dengan Kehadiran waktu itu berkisar 20 – 30 orang.

Dalam perkembangannya, 2 tahun kemudian berdasarkan pertimbangan strategis dan sudah ada 3 buah Komsel dari GSJA Teluk Gong di sekitar Cengkareng, maka kembali atas izin Bpk Tjun Tjun, Beliau bersedia meminjamkan sebuah ruko di daerah Taman Palem Lestari – Cengkareng sebagai tempat ibadah bagi jemaat di Daan Mogot. Untuk itu sejak Januari tahun 2000, ibadah dipindahkan di Taman Palem Lestari Blok B 18 No. 19, dan berubah menjadi Ibadah untk Umum dengan kehadiran berkisar 30 - 40 orang. Mengingat keterbatasan SDM dan sarana belum bisa diadakan ibadah bagi anak Sekolah Minggu.

Selang 3 tahun kemudian baru diadakan ibadah SM dan menyusul ibadah bagi Remaja/Pemuda. Tahun lepas tahun Tuhan terus memberkati, dan jumlah jemaat semakin bertambah, sehingga pada tahun 2006 ruangan ibadah yang ada di lantai 2 dipindahkan ke lantai 3  dengan penambahan sebuah balkon.

Dan Kembali secara pasti karena kesetiaan dan semangat dari Jemaat, Tuhan terus memberkati. Hampir 2 tahun terakhir ini jemaat bersama Gembala Sidang ibu Maria Ruslim merindukan sebuah ruangan ibadah yang lebih luas, selain keperluan akan sarana bagi perkembangan pelayanan Sekolah Minggu .... setiap tahun kami harus meminjam tempat untuk dapat melaksanakan ibadah-ibadah bersama seperti Paskah, dan Natal,

Halleluya......Tuhan kembali memakai Kel. Bpk. Tjun Tjun untuk membeli sebidang tanah seluas 12 x 20 M tepat di belakang ruko yang kita pakai untuk ibadah. Peletakan batu pertama di lakukan oleh Ibu. Pdt. Tjuk Kaihatu yang adalah istri dari Ketua Umum GSJA di Indonesia saat ini, pada hari Minggu .6  Juni 2009. Beberapa saat  setelah peletakan batu pertama dimulailah pembangunan gedung, dengan bantuan sdr Candra sebagai sebagai pelaksana Pembangunan.

Dan hari ini 22 Maret 2010 kita mengadakan ibadah Ucapan syukur atas selesainya pembangunan gedung ini yang atas kebaikan hati Kel. Bpk. Tjun Tjun kembali kita dapat memakai gedung ini untuk mempermuliakan nama Tuhan dan menjadi Gereja yang membawa Kesaksian.

Terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, yang karena kebesaranNya telah memberkati Kel. Bpk. Tjun Tjun dan karenanya umat GSJA Yesus Kristus Taman Palem dapat menikmati AnugerahNya menempati gedung yang indah ini.  Terima Kasih juga kepada semua Jemaat yang telah berpartisipasi untuk mengadakan semua keperluan sarana ibadah seperti kursi, sound system , alat-alat musik dan Air Conditioning sehingga tidak diperlukan usaha pencarian dana keluar atau proposal. Tidak lupa juga kita berterima kasih kepada Bpk. Candra yang sudah bersedia membantu pelaksanaan pembangunan ini sampai selesai.

Akhirnya..marilah kita bersama-sama mengobarkan Kasih Karunia Allah yang ada pada kita dan jadilah Gereja kesaksian. Biarlah tempat yang hanya oleh karena AnugerahNya ini kita penuhi dengan jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan. Amin.

Senin, 27 September 2010

HAPPY BIRTHDAY

Keluarga besar GSJA Yesus Kristus Taman Palem Mengucapkan, 
"Selamat Ulang  Tahun" di Bulan Nofember Kepada : 
1. Pink-Ping -  01/11/76
2. Devi Susanti - 05/11/77
3. Juliana - 10/11/53
4. Risnah Pujawati - 11/11/76
5. Angelina - 18/11/55
6. Sinor - 19/11/42
7. Yanti Tantoso - 21/11/42
8.Yani Subaedah - 26/11/77
9. Ingsuniwati Alex - 29/11/64
10.Rusli Hermawan - 29/11/60
11.Khoe Shierly - 30/11/75

Pink-Pink


Risnah Pujawati

Khoe Shierly

Ingsuniwati Alex

TUHAN YESUS SELALU MEMBERKATI 
KELUARGA, PEKERJAAN, SERTA PELAYANAN ANDA
AMIN

Minggu, 29 Agustus 2010

BAJU BARU

Ayat bacaan: Kolose 3:8-10
========================
"Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini...karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya."


Saya teringat ketika saya mengalami ospek (dulu disebut plonco) sebagai seorang mahasiswa baru yang biasanya dimanfaatkan para senior untuk dipermainkan. Masa ospek saya waktu itu berlangsung selama 3 hari, dan sejak di hari pertama saya sudah terkejut sejak awal. Mahasiswa baru laki-laki semua disuruh membuka baju dan kemudian masuk berendam di parit tepat di depan kampus yang begitu kotor. Kami tidak punya pilihan, lalu menceburkan diri ke dalamnya. Dari atas seorang senior mengibas-ngibaskan sapu lidi agar kami kecipratan lumpur kotor dari parit itu. Yang parah, selama 3 hari kami tidak diperbolehkan mandi, dan harus tetap mengenakan baju yang sama hingga ospek selesai. Begitu selesai hari ke 3, saya pun sesegera mungkin mandi berkali-kali, sebersih-bersihnya dan berganti baju. Mengapa saya membukanya dengan pengalaman ospek saya? Karena rasanya, tidak akan ada orang yang mengganti baju tetapi tetap membiarkan dirinya masih kotor berlumur lumpur kotor parit. Lebih tidak mungkin lagi jika orang langsung melapis baju baru di atas baju kotor tanpa membukanya terlebih dahulu. Aplikasinya? Keberadaan kita sebagai manusia baru tidak akan bisa sempurna kita kenakan tanpa terlebih dahulu melepaskan manusia lama kita.

Dengan menerima Kristus kita pun diubahkan menjadi ciptaan baru. Dengan sangat indah firman Tuhan berkata: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Ini sebuah berita besar bagi kita akan keselamatan. Kita yang tadinya berlumur lumpur dosa kini diberikan sebuah kondisi baru yang bersih lewat pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Tapi bisakah kita menghidupi keberadaan kita sebagai ciptaan baru, sebagai manusia baru dengan sempurna jika kita masih enggan melepas sisa-sisa kekotoran manusia lama kita? Bisakah kita memakai baju baru dan berkata bahwa kita bersih apabila kita tidak terlebih dahulu membuka baju kotor kita dan mandi terlebih dahulu?

Paulus menggarisbawahi pentingnya melepaskan semua kelakuan atau kebiasaan buruk yang mungkin pernah kita lakukan sebelum bertobat. "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka)." (Kolose 3:5-6). Dulu mungkin kita menuruti berbagai keinginan daging seperti itu, bahkan mungkin juga kita sempat dikuasai oleh semua itu. Namun sekarang hendaknya kita membuang semuanya itu secara tuntas. "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya." (ay 8-10). Jangan biarkan diri masih kotor ketika mengenakan "baju bersih", dan jangan kenakan lagi "baju kotor" jika kita sudah memakai yang bersih. Karena biar bagaimanapun kita tidak akan pernah bisa benar-benar bersih apabila kekotoran masih ada tersimpan dalam diri kita. Yang lama harus kita tanggalkan lebih dahulu agar kita bisa mengenakan yang baru.

Keberadaan kita sebagai manusia baru memungkinkan kita untuk berbuah secara rohani. Kita diubahkan untuk menjadi anak-anak Tuhan, menjadi "orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya", dan di dalam bentuk manusia baru itu seharusnya terdapat hal-hal seperti "belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran" (ay 12), penuh pengampunan (ay 13), dan di atas semuanya itu mengenakan "kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." (ay 14), serta dipenuhi damai sejahtera Kristus. (ay 15) Inilah yang seharusnya terdapat di dalam manusia baru yang telah diubahkan dan bukan sebaliknya, seperti kesombongan, kikir, sulit memaafkan, dendam, dan sejenisnya. Lewat Kristus sesungguhnya apa yang ditawarkan Tuhan itu begitu baik. Kita dianugerahkan kesempatan untuk menjadi lahir kembali menjadi manusia yang baru, tetapi kita harus terlebih dahulu membuang segala lumpur dosa lama yang mengotori kita. Setelah mengenakannya pun kita hendaknya jangan kembali mengotori dengan berbagai kebiasaan jelek atau hal-hal buruk yang dahulu kerap kita lakukan. Dari rangkaian hal-hal yang ada di dalam manusia baru di atas (ay 12-15), adakah yang masih tidak bertumbuh dalam diri anda? Jika ada, periksalah kembali, siapa tahu masih ada lumpur kotor yang tertinggal dalam diri anda atau masih sulit dan enggan untuk anda lepaskan.

Sebelum mengenakan hidup baru, buanglah terlebih dahulu hidup yang lama yang masih mengotori diri kita

Rabu, 25 Agustus 2010

Kisah Nyata dari Itaguai, Brazil : Tulisan Jesus is coming back di tangan bayi yang baru lahir

15-06-2010

Disebuah rumah sakit umum Itaguai (RJ) di UK, akhir minggu lalu telah lahir seorang anak perempuan dengan kedua tangan menempel ja

di satu, mirip orang yg sedang berdoa. Para dokter memberitahu orang tuanya bhw mereka akan mengoperasi tangan anak itu dan akan memberikan obat penahan sakit. Hanya sebuah operasi ringan karena keliatannya kedua tangan tsb menempel karena dilekatkan oleh sebuah lapisan kulit tipis yg terpisah.

Ketika mereka membuka tangan anak itu, kamu tidak dpt membayangkan apa yg tertulis disana....."JESUS AKAN DATANG LAGI...." Semua dokter dan orang2 yg ada di rumah sakit menangis tersedu sedu. Saat ini terjadi pertobatan besar2an di seluruh bagian kota Itaguai, Orang2 yg telah meninggalkan gereja kembali datang ke gereja, dan orang2 yg menerima Yesus sebagai satu2nya penyelamat percaya bahwa Tuhan mengirim anak tersebut untuk menyampaikan pesanNya . Beberapa jam kemudian, anak perempuan itu meninggal. Misi telah diselesaikan.
Saya telah menerima pesan ini, dan sekarang akan saya teruskan kepada yg lainnya !!!!!!
Raja diatas segala raja akan datang kembali. Yesaya 55:6 : "Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada Nya selama Ia dekat!".
Kirimkan ini kpd smua orang yg km kenal, bahkan jika km harus mengirimkannya lewt email supaya smua org menerimanya. Jangan terlalu terikat dengan apa yang kita kerjakan didunia ini. Ini penting!!!!!!
Saya merasa diberkati dan sungguh beruntung menerima pesan ini dari seorang teman dan merasa harus berbagi dengan smua org yg saya kenal.

BLUE

Ayat bacaan: Yesaya 53:5
====================
"Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya.."

blueBlue, itu adalah sebutan untuk warna biru dalam bahasa Inggris. Tapi selain warna, kata blue juga dipakai sebagai kata yang mengekspresikan kesedihan. Kita mengenal sebuah genre musik bernama blues, yang nyatanya berasal dari curahan kepedihan para budak berkulit hitam yang dahulu dijadikan budak. Hidup yang penuh penderitaan, kerap mendapat siksaan dan sebagainya membuat mereka kemudian mencurahkan perasaan mereka ke dalam sebuah bentuk musik yang tadinya "asal", dan inilah kemudian yang menjelma sebagai musik blues. Musik sebagai sebuah medium ekspresi ternyata mampu menjadi tempat curahan hati dan perasaan kita. Kerap kali lewat lagu kita bisa bergembira, tertawa bahkan menangis mengeluarkan kesedihan yang ada dalam hati kita.

Sebuah hidup bukanlah hidup jika tidak ada kesedihan di dalamnya. Ada waktu-waktu dimana kita memang mengalami kepedihan, kita berduka, murung juga berkabung. Kesepian, rasa perih dalam hati, rasa kehilangan, semua itu akan membuat kita sulit untuk berbuat apa-apa. Rasa sakit itu bisa begitu menyiksa sehingga kita rasanya sulit untuk kembali hidup normal seperti sediakala. Tidak peduli siapapun kita, pada suatu ketika akan merasakan hal seperti ini, bahkan mungkin di kalangan teman-teman pun ada yang sedang merasakannya saat ini. Semua itu wajar kita alami pada suatu waktu, tapi kita tidak boleh sampai lupa bahwa kita tidak sendirian menjalaninya. Ada Tuhan yang begitu peduli akan kesedihan kita yang akan selalu siap menguatkan dan memulihkan luka-luka hati kita.

Nubuatan Yesaya yang sangat akurat mengenai Yesus tercatat lengkap di dalam alkitab. Dikatakan "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Yesaya 9:5). Itu berbagai "gelar" yang disematkan kepada Yesus jauh sebelum kedatanganNya turun ke dunia. We call him "the Wonderful Councelor, Mighty god, Everlasting Father (of Eternity) and Prince of Peace." Dan memang demikianlah Yesus itu. Tetapi kita juga harus ingat bahwa selain "gelar-gelar" tersebut, Yesus juga disebut sebagai Hamba Tuhan yang menderita atau "A Man of sorrows and acquainted with grief." Demikianlah judul perikop Yesaya 52:13-53:12. "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." (Yesaya 53:3-5). Yesus rela mengalami semuanya itu untuk menanggung penyakit-penyakit kita. Sakit penyakit, kelemahan, penderitaan dan kepedihan kita, kejahatan kita, semua Dia tanggung karena kasihNya yang begitu besar kepada kita. Oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh. Yesus tidak pernah dan tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian larut ke dalam kesedihan terus menerus. Dia ada, Dia peduli dan Dia siap, bahkan sudah menyembuhkan kita semua.

Tuhan Yesus sudah berjanji untuk memberi kelegaan terhadap kita semua yang berbeban berat. (Matius 11:28). Lewat bilur-bilurNya kita menjadi sembuh. (Yesaya 53:5). Dan jangan lupa pula bahwa Pemazmur sudah mengatakan sejak dahulu kala mengenai kepedulian Tuhan untuk menyembuhkan kita yang sedang mengalami kepedihan dan patah hati. "Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka" (Mazmur 147:3). Semua ini merupakan bukti nyata bahwa kita tidak sendirian dalam mengalami luka-luka hati. Tuhan ada bersama kita, dan Dia akan selalu mau untuk menyembuhkan dan membalut luka-luka kita dengan tanganNya sendiri.

Jika ada di antara teman-teman yang sedang mengalami sesuatu yang menyiksa perasaan atau mengalami penderitaan saat ini, ingatlah kepada Yesus. Jangan pernah lupa bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan kita, untuk menolong kita dan juga untuk menyembuhkan kita. Kesedihan dan berbagai luka hati lainnya suatu waktu akan kita alami, tetapi jangan biarkan perasaan itu terus menguasai diri anda. Serahkanlah semua kepada Yesus yang akan segera memberi kelegaan, menyembuhkan luka-luka itu dan menggantikannya dengan sukacita kembali.

Yesus memberi kelegaan, menyembuhkan dan memulihkan luka-luka kita

Jumat, 20 Agustus 2010

Apakah Engkau Yesus?

Beberapa tahun yang lalu, sekelompok salesmen menghadiri pertemuan sales di Chicago. Mereka telah meyakinkan istri-istri mereka bahwa mereka akan mempunyai cukup waktu untuk makan malam bersama di rumah pada hari Jumat. Namun, manager sales menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang telah diperkirakan dan pertemuan berakhir lebih lambat daripada yang telah dijadwalkan. Akibatnya, dengan tiket pesawat dan tas mereka di tangan, mereka berlari menerobos pintu airport, tergesa-gesa, mengejar penerbangan mereka pulang.
Ketika mereka sedang berlari-lari, salah satu dari para salesman ini tidak sengaja menendang sebuah meja yang digunakan untuk menjual apel. Dan apel-apel itu beterbangan. Tanpa berhenti atau menoleh ke belakang, mereka semua akhirnya berhasil masuk ke dalam pesawat dalam detik-detik terakhir pesawat itu tinggal landas.
Semua, kecuali satu. Dia berhenti, menghela napas panjang, bergumul dengan perasaannya lalu tiba-tiba rasa kasihan menyelimuti dirinya untuk gadis yang menjual apel. Ia berkata kepada rekan-rekannya untuk pergi tanpa dirinya, melambaikan tangan, meminta salah satu temannya untuk menelpon istrinya ketika mereka sampai di tempat tujuan untuk memberitahukan bahwa ia akan mengambil penerbangan yang berikutnya. Kemudian, ia kembali ke pintu terminal yang berceceran dengan banyak sekali buah apel di lantai.
Salesman ini merasa lega ketika ia tiba disana. Gadis yang berumur 16 tahun ini buta! Gadis tersebut sedang menangis sesegukan, air matanya mengalir turun di pipinya, dan gadis itu sedang berusaha untuk meraih buah-buah apel yang bertebaran di antara kerumunan orang-orang yang bersliweran di sekitarnya, tanpa seorang pun berhenti, atau pun cukup peduli untuk membantunya.
Salesman itu berlutut di lantai di sampingnya, mengumpulkan apel-apel tersebut, menaruhnya kembali ke dalam keranjang dan membantu memajangnya di meja seperti semula. Seketika itu, ia menyadari bahwa banyak dari apel-apel itu rusak, dan ia mengesampingkan apel yang rusak ke dalam keranjang yang lain.
Setelah selesai, pria ini mengeluarkan uang dari dompetnya dan berkata kepada si gadis penjual, "Ini, ambillah $20 untuk semua kerusakan ini. Apakah kau tidak apa-apa?"
Gadis itu mengangguk, masih berlinang air mata.
Pria itu melanjutkan dengan, "Saya harap kita tidak merusak harimu begitu parah."
Ketika pria ini mulai beranjak pergi, gadis penjual yang buta ini memanggilnya, "Tuan..."
Pria ini berhenti, dan menoleh ke belakang untuk menatap kedua matanya yang buta.
Gadis ini melanjutkan, "Apakah engkau Yesus?"
Ia terpana. Kemudian, dengan langkah yang lambat ia berjalan masuk untuk mengejar penerbangan berikutnya. Dan pertanyaan itu terus menerus berbicara di dalam hatinya, "Apakah kau Yesus?"
Apakah orang-orang mengira engkau Yesus? Bukankah itu tujuan hidup kita? Untuk menjadi serupa dengan Yesus sehingga orang-orang tidak dapat melihat perbedaannya ketika kita hidup dan berinteraksi di dalam dunia yang buta dan tidak mampu melihat kasih, anugrah dan kehidupanNya... Jika kita mengakui bahwa kita mengenal Dia, kita harus hidup, berjalan, dan bertindak seperti Yesus. Mengenal Yesus adalah lebih dalam daripada hanya sekedar mengutip kata-kata dari Alkitab dan pergi beribadah di gereja. Mengenal Yesus adalah menghidupi FirmanNya hari demi hari. Anda adalah seperti buah apel tersebut di mata Allah meskipun kita rusak dan menjadi cacat ketika kita terjatuh. Allah berhenti mengerjakan apa yang sedang Ia kerjakan, mengangkat Anda dan saya ke suatu bukit yang bernama Kalvari dan membayar penuh semua kerusakan kita. Mari mulai jalani hidup sesuai dengan harga yang telah dibayarkanNya